Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam kegiatan penutupan "Konsolidasi Peserta Refreshment Training Penguatan Partisipasi Pegiat Desa dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2024" di Jakarta, Sabtu (6/7/2024). ANTARA/HO-Humas Kemendes PDTT

Jakarta, Aktual.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mendorong para pegiat ataupun pendamping desa membantu pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa.

Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (7/7), mengatakan salah satu langkah yang dapat ditempuh para pegiat ataupun pendamping desa dalam meningkatkan kualitas SDM itu adalah melatih dan mendampingi masyarakat desa memahami ideologi pembangunan desa.

“Hal itu supaya paradigma, kerangka berpikirnya, dan cara kerjanya sesuai dengan ideologi pembangunan kita, yakni pembangunan manusia,” kata dia.

Menurut dia, setiap masyarakat desa berperan penting memahami dan ikut berkontribusi dalam pembangunan desa, karena tantangan ke depan cukup berat bagi seluruh kalangan, termasuk revolusi industri keempat, dan persaingan teknologi di abad ke-21 yang tak mampu ditebak.

Dengan demikian, kata dia, kehadiran pegiat dan pendamping desa pun tidak kalah penting, karena mereka tidak bisa digantikan oleh kekuatan teknologi. Mereka, memiliki kemampuan mendidik dan mengayomi masyarakat.

Hal tersebut dia sampaikan dalam kegiatan penutupan “Konsolidasi Peserta Refreshment Training Penguatan Partisipasi Pegiat Desa dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2024” di Jakarta, Sabtu (6/7).

Gus Halim mengingatkan kembali para pegiat dan pendamping desa mengenai tujuan pembangunan desa.

“Pembangunan desa itu bertujuan untuk pembangunan manusia, sehingga seluruh kegiatan pembangunan, baik ekonomi maupun infrastruktur yang lain itu orientasinya adalah kepada pembangunan manusia,” ujar Profesor Kehormatan UNESA itu.

Gus Halim menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi bagi pegiat desa, tenaga pendamping profesional (TPP), ataupun pendamping desa menjadi salah satu cara yang harus ditempuh dalam mengoptimalkan pembangunan desa.

Sebab, kata dia, hal itu akan menjadi bekal pengetahuan di tengah menghadapi pesatnya persaingan ekonomi dan teknologi berbasis digital.

“Itulah sebabnya memahami ideologi pembangunan atau substansi dari sebuah perubahan pembangunan adalah sebuah keniscayaan,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan