Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi VI DPR RI, Hafisz Tohir menyayangkan sikap Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Marwan Jafar yang menginginkan agar direksi PT Garuda Indonesia diganti lantaran merasa tak mendapatkan pelayanan yang baik terkait jadwal penerbangan.
“Yang salah yang terlambat. Garuda kan harus kita didik untuk profesional, menguntungkan negara, supaya duitnya untuk kesejahteraan rakyat. Kalau Garuda diperlakukan semena-mena gitu, dia akan lepas profesionalnya. Tapi kan, kalian nggak setuju kalau ada delay,” ucap Hafisz, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (25/2).
Seharusnya, sambung dia, Marwan yang pernah duduk di Komisi V DPR RI paham dengan sikap profesionalisme dalam dunia penerbangan, yang merupakan mitra komisi (baca: Mendes Marwan: Manajemen Garuda Indonesia Bobrok).
“Setiap 55 detik terjadi satu short trip penerbangan dan satu short trip pendaratan. Ketika dia minta, ok pak kami tidak jadi take off jam sekian, karena kami harus menunggu 5 menit lagi, itu akibatnya bisa 20 menit kemudian pesawat itu baru bisa terbang. 20 menit engine pesawat hidup itu bisa Rp50 juta cost terutama bahan bakarnya,” tandas dia.
Sebelumya sempat diberitakan, Menteri Marwan marah-marah karena ditinggal terbang oleh pesawat Garuda. Jadwal terbang jam 08.05 dari Soekarno Hatta, tapi Menteri Marwan baru muncul jam 08.00 WIB. Akibatnya, politikus PKB itu ditinggal. Kesal ditinggal, Marwan minta Menteri BUMN untuk mengganti direksi Garuda.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang