Kemampuan guru dalam mendalami materi itulah yang menjadi kunci dari tepat atau tidaknya penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.
“Banyak sekolah belum sinkron antara kemampuan guru dan standar nasional, termasuk dengan kisi-kisi yang kami turunkan. Sebenarnya jauh-jauh hari sudah kami turunkan ke sekolah-sekolah untuk didiskusikan, dimatangkan, melalui MGMP masing-masing,” jelasnya.
Keluhan-keluhan terkait soal ujian nasional muncul setelah UNBK tingkat sekolah menengah atas (SMA) berakhir pada Kamis (12/4).
Banyak siswa menganggap soal yang dikeluarkan dalam UNBK terlampau sulit dan tidak sesuai dengan materi kisi-kisi yang selama ini dipelajari.
“Sekarang ini banyak yang mengeluh ‘kok semakin sulit’, ya itu mohon dimaklumi bahwa memang sekitar 20 persen dari soal itu sudah diterapkan HOTS,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara