Selain itu, dia juga mempertanyakan soal UNBK pada tahun ini tidak sesuai dengan apa yang diperoleh siswa di sekolah.
“Berdasarkan analisis kami dan laporan dari guru-guru daerah telah terjadi pemahaman yang salah pembuat soal terhadap konsep HOTS itu sendiri. Soal Matematika yang diujikan untuk siswa SMP sebenarnya bukan lagi aplikasi HOTS tetapi sudah menjadi soal dengan tingkat Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang lebih dalam dibandingkan KI dan KD yang ada pada mata pelajaran Matematika tingkat SMP. Lebih sesuai jika soal Matematika ini diujikan untuk siswa SMA,” ujar Satriawan Halim yang juga Wasekjen FSGI.
Memang KI dan KD antara SMP dan SMA beririsan, kata dia, tetapi pada tingkatan SMA lebih dalam dibandingkan SMP. Satriawan juga menambahkan soal berbasis HOTS tidak harus sulit dan soal yang sulit itu belum tentu HOTS.
Tak hanya soal UN Matematika yang dikeluhkan siswa tetapi juga Bahasa Inggris yang soalnya terlalu panjang uraiannya. Dengan jumlah soal 40 buah dan waktu 120 menit, jika dirata-ratakan ada waktu tiga menit untuk satu soalnya. Waktu yang tersedia, dinilai sedikit untuk menyelesaikannya.
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara