Jakarta, Aktual.com — Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, duka kabut asap yang melanda sejumlah Provinsi di Sumatera, termasuk Riau mengakibatkan terganggunya program pendidikan di daerah itu.
“Kondisi tersebut menyebabkan proses belajar mengajar hampir semua jenjang pendidikan di daerah itu tertinggal jauh dibanding daerah lainnya di Indonesia yang tidak terkena pengaruh asap,” kata Menteri Pendidikan, Anies Baswedan di Denpasar, Sabtu (14/11).
Pada Kegiatan Ekspedisi Kapsul Waktu di Wantilan DPRD Bali, Ia mengatakan, para siswa dari seluruh jenjang pendidikan kehilangan jam belajar selama musibah kabut asap, sehingga berdampak buruk terhadap program pendidikan di Provinsi Riau.
“Untuk itu kami di pemerintah pusat akan memberikan solusi tentang masalah ketertinggalan pendidikan di provinsi yang terkena dampak dari kabut asap,” ujar Menteri Anies Baswedan.
Ia menjelaskan, bagi daerah yang terkena dampak kabut asap, pemerintah pusat akan memberikan kebijakan khusus selama 29 hari ke depan dengan penyesuaian kalender akademik yang telah disesuaikan dengan jadwal kegiatan belajar-mengajar.
“Dengan penyesuaian akademik tersebut, jadwal kurikulum pada daerah-daearah yang terkena dampak asap akan bergeser, ” kata Menteri Anies Baswedan.
Menurut Anies, meskipun bergeser namun nantinya aktivitas belajar dan mengajar di Provinsi Riau khususnya akan berjalan secara maksmimal, namun yang membuat berbeda adalah pada jadwal libur semester yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia yang tidak terken dampak asap.
Sanksi tegas Menteri Pendidikan Anies Baswedan menambahkan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada oknum maupun sekelompok guru dan percetakan yang terbukti melanggar dalam pencetakan buku pelajaran.
Sanksi tegas itu diberikan sehubungan adanya temuan kalimat yang dinilai kurang pantas dalam buku cetak dan tulis mata pelajaran budi pekerti tematik tingkat sekolah dasar (SD) kelas 4 dan 5 di Malang, Jawa Timur.
“Kami sudah tekankan kepada Dinas Pendidikan setempat agar segera merevisi buku tersebut, jangan sampai kembali beredar, karena hal itu bisa mencoreng dunia pendidikan Indonesia, ” katanya.
Di Kota Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu ada temuan kalimat yang dinilai kurang pantas dalam buku cetak dan tulis mata pelajaran budi pekerti tematik di tingkat sekolah dasar (SD) kelas 4 dan 5.
Kapsul waktu merupakan program dari rangkaian “Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka” sekaligus membawa mimpi-mimpi dan harapan anak-anak Indonesia.
Ekspedisi kapsul waktu dicanangkan Presiden RI Joko Widodo mulai Sabang sampai Merauke. Sistem pendidikan di Indonesia diharapkan mampu melahirkan pribadi bermoral sesuai dengan nilai-nilai Pancasilan dan mampu memimpin di bidang teknologi dunia.
Selain itu kesejahteraan dan kemakmuran yang merata sampai ke pelosok negeri dan budaya serta tradisi luhur bangsa tetap terjaga, memiliki destinasi pariwisata unggulan di dunia.
Hal lain yang tidak kalah penting adanya pemerintahan yang stabil, adil transparan dan yang dapat mengakomodasi harapan dan cita-cita pendiri bangsa dan menjadi bangsa yang sehat lahir batin serta mampu mengatasi segala kondisi.
Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh dengan pertahanan dan keamanan yang memadai sehingga terciptakan rasa aman dan nyaman masyarakat Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh: