Mendikbud Muhadjir Effendy (tengah) saat memberi keterangan pada Rapat Pleno ke-19 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (23/8/2017). Selain rapat juga dilakukan Dialog Kebijakan Pendidikan Nasional dan Kepentingan Umat Islam. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kesulitan akses transportasi dan area pegunungan menjadi kendala pembangunan sarana pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Seperti di Papua itu antar distrik satu dengan lain, antar kabupaten itu semuanya tidak bisa dijangkau lewat darat. Seperti di Pegunungan Bintang itu ada 34 distrik dan yang bisa dilalui dengan darat hanya 5, sementara sisanya naik pesawat,” katanya di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Kamis (15/3).

Menurut dia, untuk membangun sarana-prasarana pendidikan seperti gedung sekolah, bahan bangunan harus diangkut melalui udara dan menambah beban biaya.

Kondisi tersebut menjadi kendala bagi pemerintah untuk membangun sarana pendidikan, jelas Muhadjir.

Selain itu tenaga pengajar di daerah 3T juga memerlukan penambahan personel. “Kalau tenaga pengajar bisa kita atasi dengan pengangkatan guru garis depan yang tahun lalu hampir 7 ribu, dan tahun ini kita harapkan bisa sepluh ribu mudah-mudahan bisa disetujui,” tambah Muhadjir.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid