Mendikbud Muhadjir Effendy mengikuti rapat kerja dengan Komite III DPD di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/1). Raker itu membahas persiapan pelaksanaan ujian nasional dan program kerja Kemendikbud tahun 2017. ANTARAFOTO/Wahyu Putro A/pd/17

Padang, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa penerapan sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru pada tahun ini menghadapi sejumlah hambatan, walaupun secara umum berdasarkan evaluasi berjalan dengan baik.

“Hambatan yang mengemuka masih banyak daerah yang sepenuhnya belum mengadopsi peraturan menteri tentang zonasi,” kata dia di Padang, Jumat (6/7), usai membuka Gala Siswa Indonesia tingkat Kota Padang.

Ia mengatakan secara umum semua pihak relatif sudah menjalankan ketentuan tentang zonasi, kendati masih ada beberapa yang belum menerapkan.

“Ini yang perlu dibenahi karena masih ada yang belum bisa menafsirkan peraturan secara tepat dan ada juga kondisi daerah yang belum memungkinkan untuk diterapkan sistem zonasi secara penuh,” kata dia.

Selain itu, masalah jaringan internet yang bermasalah juga menjadi salah satu catatan dalam penerapan zonasi itu.

Ia melihat hal utama yang perlu dilakukan adalah mengubah pola pikir orang tua siswa yang rata-rata masih berburu sekolah favorit.

“Padahal tujuan diterapkan zonasi adalah menghapus sekolah favorit karena semua harus sama tidak boleh ada yang status favorit kemudian yang lain buangan,” katanya.

Ia menyampaikan masih banyak orang tua yang kecewa anaknya tidak diterima di sekolah favorit padahal sebentar lagi tidak berstatus favorit karena kebijakan yang dibuat semua sekolah yang ada di setiap zona kualitasnya harus relatif sama.

Muhadjir menyampaikan proses penerimaan siswa baru pada tahun ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan aturan yang telah dibuat. “Terkait sejumlah hambatan yang ditemukan akan diinvetarisasi untuk dijadikan masukan bagi pelaksanaan tahun depan,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: