Banda Aceh, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengikuti rapat koordinasi penanganan bencana gempa Aceh, di Banda Aceh, Rabu (14/12) malam. Rapat dipimpin Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan membahas perkembangan masa tanggap darurat gempa 6,5 SR di Pidie Jaya, Pidie, dan Bireun, Daerah Istimewa Aceh, 7 Desember 2016 lalu.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini terdapat sekitar 85.133 jiwa pengungsi akibat gempa dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Pidie Jaya sebagai wilayah yang mengalami kerusakan paling parah.
Menko PMK dalam rapat tersebut menyampaikan agar penanganan tanggap darurat dapat memastikan kehidupan pengungsi berjalan dengan baik. Ia juga menegaskan perlunya koordinasi terkait program setelah masa tanggap darurat bencana usai pada 20 Desember 2016 yang akan datang.
Sementara Mendikbud menyampaikan laporan hasil pemantauan tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait kerusakan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan. “Dilaporkan pula dalam musibah tersebut terdapat 65 sekolah yang mengalami kerusakan. Terdiri dari 35 Sekolah Dasar (SD), 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 13 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 6 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),” jelas Muhadjir.
Selain itu, terdapat juga 81 fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengalami kerusakan sarana dan prasarana dengan tingkat rusak sedang dan berat. Berikut dua cagar budaya masjid dan lembaga kursus menjahit mengalami rusak sedang.
Selain kerusakan fasilitas sekolah, Mendikbud menyampaikan korban jiwa dari gempa di Pidie Jaya. Dimana sebanyak delapan guru menjadi korban meninggal dengan rincian satu guru TK, 6 guru SD/SMP dan satu guru SMA.
Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo agar kegiatan belajar dapat terus berjalan, Mendikbud memaparkan rencana pemenuhan kebutuhan bantuan untuk merehabilitasi dan merevitalisasi sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan yang rusak akibat gempa dengan total anggaran sekitar Rp.68,2 Miliar. Dengan rincian pada tahun 2016 akan disalurkan sebesar Rp.25,8 Miliar, dan tahun anggaran 2017 dialokasikan sebesar Rp.42,4 Miliar.
“Bantuan terhadap sekolah yang rusak sifatnya swakelola melalui Komite Gotong Royong Sekolah. Kemendikbud juga melibatkan pihak perguruan tinggi untuk melakukan uji mutu dan kelayakan rehabilitasi sekolah yang rusak,” kata Muhadjir.
Rapat Koordinasi sendiri diketahui dihadiri oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Soedarmo, dan Bupati Pidie Jaya, Bupati Pidie, Bupati Bireun, serta Deputi II Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto.
Laporan: Soemitro
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby