Jakarta, Aktual.co — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan kurang sepakat dengan usulan agar pemerintah melakukan moratorium ujian nasional (UN) karena selama 11 tahun pelaksanaannya selalu ada soal yang bocor.
“Kalau menurut saya, solusinya yang harus diperbaiki, karena apakah kita sudah sempurna dalam menjalankan ujian itu, kemudian apakah kalau belum sempurna lantas kita hentikan, saya kira jangan fatalistik,” kata Anies Baswedan, di Bandung, Sabtu (18/4).
Sebelumnya Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) mengusulkan agar pemerintah melakukan moratorium atau penghentian sementara terhadap UN. Anies yakin bahwa masih banyak tenaga pendidik di Indonesia yang memegang kukuh kejujuran dalam pelaksanaan UN ini dan mencegah dengan sekuat tenaga kebocoran soal.
Oleh karena itu, kata dia, sebagai bentuk dukungan terhadap guru yang telah memegang amanah kejujuran dalam ujian nasional ini, pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan ujian nasional.
“Jadi alangkah lebih baik kita koreksi. Kami akan terus sempurnakan (UN). Jika masih banyak ratusan ribu guru yang menjaga amanah, masa dikalahkan dengan satu dua orang yang pengkhianat. Justru kita akan beri sanksi yang menjadi pengkhianatnya,” kata dia.
Sekjen FGII Iwan Hermawan, sebelumnya mengaku lelah karena setelah 11 tahun pelaksanaan UN selalu diwarnai dengan kejadian kebocoran soal. “Kami lelah setiap tahun dilaksanakan UN harus menghadapi masalah seperti ini,” katanya di Bandung, Jumat (17/4).
Ditemui usai melaporkan berbagai karut marut pelaksanaan UN di Kota Bandung ke Ombudsman Perwakilan Jawa Barat, ia mengatakan moratorium ini dilakukan sambil mempersiapkan bentuk dan evalusai pemetaan pendidikan nasional untuk di kemudian hari.
Menurut dia, selain kebocoran soal, pelaksanaan UN tahun ini diwarnai dengan masalah keterlambatan pencairan dana UN kepada sekolah.
Artikel ini ditulis oleh: