Jakarta, Aktual.co — Perayaan Imlek tidak terlepas dari pemberian angpao sebagai bentuk tradisi dalam merayakan Tahun Baru China. Warna merah dalam amplop melambangkan kebaikan dan kesejahteraan di dalam kebudayaan Tionghoa. Warna merah juga menunjukkan kegembiraan, semangat yang pada akhirnya akan membawa nasib baik.

Memberikan angpao kepada generasi muda (muda-mudi yang belum menikah) merupakan suatu tradisi dan budaya masyarakat Tionghoa saat merayakan Tahun Baru Imlek.  Harapan dari pemberian angpao yaitu, agar si penerima angpao bisa mendapatkan keberuntungan dan nasib baik sepanjang Tahun Baru China tersebut.

Nilai uang yang di dalam Angpao hanyalah untuk menyenangkan si penerima angpao, yang benar-benar memiliki artinya adalah si amplop (kantong) merahnya tersebut. Jadi membuka angpao di depan pemberi angpao adalah perilaku yang tidak sopan.

Pada masa Dinasti Qin di Tiongkok, orang-orang tua biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut yāsuì qián (壓祟錢) yang berarti “uang pengusir roh jahat”, dipercaya dapat melindungi orang-orang tua dari penyakit dan kematian.

Yāsuì qián kemudian digantikan amplop merah semenjak bangsa China menemukan metode printing. Uang tersebut selanjutnya disebut yāsuì qián (壓歲錢), aksara sui yang digunakan bukan berarti “roh jahat” melainkan “usia tua”.

Artikel ini ditulis oleh: