Oleh: Yudi Latif
Jakarta, aktual.com – Saudaraku, Aku kehilangan Indonesia dalam politik dan ekonomi. Tapi, aku bisa menemukan Indonesia dalam dunia seni dan olah raga.
Tim Nasional sepakbola Indonesia tengah menjadi perbincangan global. Ratusan negara berebut menyiarkan pertandingan kandang Indonesia. Momen sakral lantunan lagu Indonesia Raya dan Tanah Airku yang dinyanyikan serempak oleh puluhan ribu penonton berhasil menyihir dan mengharukan semesta. Perilaku bangsa yg bersikap ramah terhadap pemain dan pendukung kesebelasan tamu juga mendapat apresiasi tinggi.
Proyek video musik bertajuk ‘Wonderland Indonesia’ karya Alffy Rev memberikan tuntunan kreatif bagaimana marwah Indonesia diekspresikan lewat seni.
Proyek ini menggabungkan musik orkestra modern dengan elemen seni tradisional Indonesia, seperti alat musik daerah, lagu-lagu rakyat, dan tarian adat. Diselingi dengan narasi yang menggambarkan keajaiban, kemolekan, keagungan dan kekayaan alam serta keragaman tradisi budaya Indonesia.
Dirilis pertama kali pada 17 Agustus 2021, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, proyek ini telah berhasil menghipnotis jutaan pemirsa dan menuai reaksi positif dari banyak YouTubers dunia. Efek turunannya berhasil memantik rasa penasaran dan animo warga dunia utk mengunjungi Indonesia.
Itu hanya secuil contoh, bagaimana pencapaian, kepahlawanan, dan sikap moral dlm olah raga dan seni bisa membuka jalan bagi penemuan Indonesia.
Rakyat Indonesia pada dasarnya baik. Watak dasar bangsa ini belum banyak bergeser dari kesan Alfred Russel Wallace (1869). “Pulau Jawa juga tepat sebagai contoh bagi para moralis dan politikus yang mau memecahkan masalah tentang bagaimana manusia bisa diatur dan dikelola dengan cara terbaik dalam segala kebaruan dan keragaman kondisi.”
Mereka hanya perlu sedikit contoh keteladanan, pencapaian dan keterpercayaan agar bisa menemukan rumah Indonesia yg membanggakan. Dalam dunia politik dan ekonomi contoh tersebut sulit ditemukan. Beruntung, masih bisa ditemukan banyak contoh dalam arena olah raga dan seni.
Semoga, lambat-laun, pencapaian dan keteladanan di bidang seni dan olah raga bisa menggugah keinsyafan pertobatan di dunia politik dan ekonomi.
Dum spiro spero!
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain