Jakarta, Aktual.com — Agung Laksono mengatakan dualisme kepengurusan di tubuh Partai Golkar pilih jalur perdamaian. Jalur perdamaian itu ditempuh pasca putusan kasasi Mahkamah Agung yang mengembalikan ke putusan Pengadilan Tata Usaha Negara.

“Harus diakui putusan kasasi Mahkamah Agung, tidak ada salah satu kubu yang disahkan, sehingga jalur perundingan damai untuk mencapai bersatunya Partai Golkar perlu dilakukan,” kata Agung Laksono pada acara Silatnas Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Minggu (1/11) malam.

Menurut Agung Laksono, selama hampir setahun Partai Golkar alami perselisihan yang diwarnai saling curiga dan saling tuding di antara kedua kubu.

“Tapi malam ini kita saling respek untuk bersatu,” katanya.

Mantan Menko Kesra ini menjelaskan, betapapun beratnya persoalan yang dihadapi Partai Golkar, tapi jika semua pihak sama-sama memiliki tekad untuk bersatu maka dapat bersatu.

Pada kesempatan tersebut, Agung memuji langkah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang terus melakukan mediasi untuk menyatukan Partai Golkar.

“Pak JK meminta kedua kepurusan Partai Golkar untuk lebih mengutamakan kepentingan nasional dengan melepas ego masing-masing, yakni mengikuti pilkada serentak,” katanya.

Menurut Agung, hasil upaya JK adalah Partai Golkar dapat mengikuti pilkada di 246 daerah. Agung menegaskan, meskipun format penyatuan Partai Golkar belum final, tapi kedua kepengurusan sepakat untuk bersama-sama menggunakan kantor DPP Partai Golkar mulai Senin (2/11).

“Sebelum acara malam ini, saya juga sudah bertemu satu kali dengan Pak Aburizal untuk membicarakan penyatuan Partai Golkar,” katanya. Agung dan Aburizal, kata dia, memiliki pandangan bahwa perselisihan Partai Golkar harus segera diakhiri.

Dalam putusannya, MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta sehingga kembali ke putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Pada 19 Mei lalu, majelis hakim PTUN Jakarta membatalkan Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly yang mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Munas Jakarta.

Kepengurusan Golkar pun kembali kepada hasil Munas Riau 2009 yang dipimpin Aburizal Bakrie dengan Idrus Marham sebagai sekretaris jenderal. Dalam kepengurusan tersebut, Agung Laksono menjabat sebagai wakil ketua umum.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu