Pengunjung beraktivitas di depan Papan Aspirasi saat acara Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta, Minggu (29/5). Teman Ahok mengadakan hajatan 'Teman Ahok Fair' bertajuk Sejuta KTP Sejuta Harapan dan acara pengumpulan KTP sebagai dukungan bagi kandidat cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengikuti ajang Pilkada 2017. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww/16. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com — Satu dari lima pendiri teman Ahok, Singgih Widyastomo meminta maaf atas ancaman yang diserukan dalam media sosial untuk menggeruduk kedutaan besar (Kedubes) Singapura di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa pernyataannya di media sosial seperti twitter dan facebook sebagai bentuk luapan ekspresi emosional sesaat lantaran penahanan yang dilakukan terhadap dua founder Teman Ahok yakni Amalia Ayuningtyas dan Richard di Singapura.

“Kami sempat merilisi pernyataan kami, yang akan mengerahkan masa. Ini semua kami anggap hanya sikap  emosional kami,” kata Singgih, di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (5/6).

Dikatakan dia, ekspresi tersebut muncul karena relawan Teman Ahok di Jakarta khawatir lantaran tidak dapat menghubungi ke dua rekannya yang berada di negeri Singa itu.

Padahal sebelumnya mereka mendapatkan informasi jika ke duanya akan di terbang kan kembali ke Indonesia pada sabtu malam sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

“Selain itu kami mendapat chat jika mereka di tempatkan ruangan kecil, makanya kami merasa gusar dan emosional,” papar dia berlasan.

“Makanya kami minta maaf adanya kata-kata provokatif,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid