Jakarta, Aktual.com — Teguran Presiden Jokowi terhadap kinerja Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan, bukanlah hal yang main-main.

Demikian dikatakan Peneliti Utama The Jokowi Institute, Amir Hamzah, di Jakarta, Selasa (29/12).

“Apalagi, hal itu disampaikan Jokowi di depan banyak orang. Dalam pertemuan itu, Presiden menyatakan kalau Ferry tidak bisa menyelesaikan pembangunan jalan yang menghubungkan Wamena-Merauke dalam waktu 1,5 bulan, pasti Ferry akan direshuffle,” ucap Amir.

Berdasarkan teguran itu, pihaknya melihat bahwa presiden ingin mencopot menteri yang berasal dari Partai Nasdem itu. Selain Ferry, kemungkinan besar Jaksa Agung HM Prasetyo juga akan didepak Presiden Jokowi.

“Prasetyo yang diduga publik ‘terkontaminasi’ pengakuan-pengakuan Gubernur Sumut Gatot Pudjo dan istrinya pada sidang kasus hukum penyuapan majelis Hakim PTUN Medan. Serta namanya dikait-kaitkan dalam kasus bekas Sekjend NasDem Patrice Rio Capella di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),”

“Itu dua orang pentolan Nasdem di jajaran Kabinet Kerja yang kerap mendapat kritik secara terbuka dari publik. Meskipun, dalam Pilpres lalu Nasdem berposisi sebagai partai pengusung Presiden Jokowi-Wapres JK,” kata dia.

Ditambahkan, Jokowi yang ingin memiliki kabinet bersih tak ingin dinodai oleh menteri berkinerja buruk seperti Ferry dan HM Prasetyo.

Artikel ini ditulis oleh: