Jakarta, Aktual.com – Satu hari menjelang Hari Raya Idul Adha harga daging sapi di pasar pagi Kota Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencapai Rp170 ribu per kilogram.
“Mau tidak mau meskipun harga mahal terpaksa kami membeli, untuk merayakan Idul Adha, kita sebagai pembeli tidak bisa berbuat banyak meskipun harga tersebut tidak wajar,” keluh Hasnah salah satu warga Putussibau, Minggu (11/9).
Menurut Hasnah, selama ini Pemerintah Daerah tidak ada solusi terkait mahalnya kebutuhan masyarakat menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Jikapun ada petugas yang turun ke pasar itu sifatnya hanya seremonial saja, tidak ada langkah kongkrit yang dilakukan dalam mengontrol harga daging di pasaran,” kata Hasnah.
Hal serupa juga diungkapkan Siti warga Putussibau terkait lemahnya pengawasan dari Dinas Perdagangan Kapuas Hulu, mulai dari harga daging hingga sembako tidak bisa dikendalikan.
“Sayangnya kita ini bukan di Pulau Jawa, dengan harga daging yang mencapai Rp170 ribu kemungkinan sudah didemo masyarakat, tetapi untuk di Kapuas Hulu kita ini mampu terpaksa, biaya hidup cukup tinggi,” ungkap Siti berkeluh kesah.
Selaku masyarakat, Siti meminta ketegasan pemerintah terkait untuk melakukan kontrol harga pasar, sehingga para pedagang tidak semau hatinya dalam menaikkan harga khususnya daging sapi dan sembako.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Budiharjo mengakui selama ini harga sembako dan khususnya harga daging sapi di Kapuas Hulu belum bisa teratasi.
“Itu merupakan persoalan sama dari tahu ke tahun yang terjadi di Kapuas Hulu, Saya menilai Kapuas Hulu belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri untuk bidang peternakan, tentu itu salah satu yang menyebabkan harga daging sapi melonjak,” tutur Budiharjo dihubungi via telepon.
Ia meminta Pemerintah Daerah melakukan langkah kedepan, agar menggalakan bidang peternakan, bagaimana persoalan tersebut tidak terulang lagi menjelang hari raya besar keagamaan, karena memang tidak semua masyarakat di kapuas Hulu ini mampu.
(ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara