Pengamat Politik Rahmat Bagja. (ilustrasi/aktual.com)
Pengamat Politik Rahmat Bagja. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut cocok ditempatkan dimana saja, saat menanggapi simulasi paket pasangan PDIP yang menempatkan dirinya sebagai calon wakil gubernur di Pilkada DKI 2017.

Pengamat Politik Rahmat Bagja menilai pernyataan Ahok sebagai sinyal bahwa kapanpun dia bisa meninggalkan 3 parpol pendukung, seperti yang dilakukan kepada TemanAhok.

“Sudah jadi tipikal Ahok, kepada teman Ahok mau independen, kalau nggak independen nggak mau maju, ternyata berbedakan,” kata Bagja saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (25/8).

Menurut dia, dengan mengantongi dukungan dari tiga partai politik (Golkar, Hanura, Nasdem) seharusnya Ahok ‘PeDe’ tanpa harus meminta dukungan dari PDIP.

“Seharusnya dengan Golkar dan 2 partai ada di Ahok maka harus PeDe. Masak mengemis ke PDIP minta dukungan, padahal Golkar partai besar, mesinnya berjalan. Lalu kan ada teman Ahok, masak dia ngak PeDe dengan mesin partai dan teman Ahok. Seharusnya partai pendukung Ahok protes terhadap sikap Ahok,” tandasnya.

 

*Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang