Jakarta, Aktual.co — Bicara budaya kuliner Kazakhstan, pastinya dekat dengan seputar daging kambing, daging kuda, hingga berbagai produk susu.

Dimana selama ratusan tahun, orang “Kazakh”, yang merupakan kaum penggembala domba yang hidupnya bergantung pada hewan-hewan yang dijadikan sebagai alat transportasi, pakaian, maupun makanan.

Untuk urusan kuliner, masyarakat Kazakhstan, mulai dari teknik memasak hingga bahan-bahan utama yang digunakannya telah sangat dipengaruhi oleh bangsa nomaden .

Sebagai contoh, sebagian besar teknik memasak ditujukan untuk pelestarian jangka panjang makanan. Misalnya, mulai dari praktek besar penggaraman dan pengeringan daging sehingga akan bertahan. Dan, juga ada preferensi untuk susu asam, karena lebih mudah untuk menyimpan dalam gaya hidup nomaden.

Mau tidak mau, jenis makanan yang berasal dari bahan hewani seperti kuda, sapi dan kambing adalah yang paling populer bagi masyarakat Kazakh, dan paling sering disajikan dengan potongan yang besar dalam hidangan masakannya yang disebut “Beshbarmak”.

Selain, “Beshbarmak” yang juga populer dari masakan tradisional Kazakh yaitu  kuyrdak (hati goreng, ginjal, paru-paru, jantung, usus, dan sebagainya yang diolah tanpa kentang), kespe (mie), sorpa (kaldu), ac-sorpa (susu sup dengan daging atau hanya sup daging dengan kurt), ” sirne” (yang dimasak dalam kuali domba panggang dengan bawang dan kentang, red), dan Palau ( menu kazakh dengan banyak daging, red) atau dinamakan dengan Kazy, Karta, Zhal, dan Zhaya nama menu masakan yang berisi daging.

Sementara itu, ada pun minuman yang utama bagi masyarakat Kazakhstan berupa teh. Pasalnya, teh selain disukai warga Kazakhstan, juga sangat digemari oleh penduduk di berbagai belahan dunia.

Artikel ini ditulis oleh: