Pada saat beliau di Tangier selain rajin mengikuti pengajian ayahnya, beliau juga mulai menulis karangan ilmiah yaitu kitab Syarah li Al Ajrumiyah yang berisikan penjelasan dan penjabaran secara luas tentang kaidah garamatika bahasa arab dari kitab Jurumiyah.
Seringkali ia menyodorkan kitab yang sedang dikarangnya tersebut kepada ayahnya untuk meminta koreksi dan mendapatkan bimbingan sehingga kitab yang pertama kali beliau karang tersebut dianggap oleh para ulama sebagai penjelasan dan penjabaran terkaya bagi kitab Al Ajrumiah.
Setelah mengaji kepada ayahnya di Tangier lalu beliau berangkat lagi ke kota Fes untuk yang kedua kalinya untuk menghadiri talaqi kitab Syarah Mukhtashar Fiqh Maliki karya Imam Al Kharsyi, kitab Syarah Imam Zarqani, kitab Syarah Jam’ul Jawami’ karya Imam Tajuddin Al Mahalli dan kitab Hasyiah Tafsir Jalalein karya Imam Ash-Showi dan setelah mengkhatamkannya beliau kembali lagi ke Tangier.
Kemudian beliau mengikuti jejak kakaknya untuk berangkat ke Mesir, setibanya di Mesir tepat pada tanggal 31 Desember 1931 M beliau rajin menghadiri talaqi di Al Azhar Asyarif, di Al Azhar beliau memperdalam ilmu Ushul Fiqh dengan mengaji kitab Al Ahkam karya Imam Al Amudi, kitab Syarah Minhaj Al Baidhawi karya Imam Al Isnawi dan kitab Syarah Jam’ul Jawami’ karya Imam Tajuddin Al Mahalli.
Selain mempelajari ilmu ushul fiqh beliau juga mengikuti pengajian kitab Tafsir Al Baidhawi, pengajian fiqh Maliki dengan kitab Syuruh Al Kabir dan sesuai anjuran ayahnya, beliau juga memperdalam fiqih madzhab Syafi’i dengan menghadiri talaqi kitab Syarah Al Minhaj karya Syaikhul Islam Zakariya Al Anshari dan kitab Syarah Matan Abu Syuja’ karya Imam Al Khathib Al Baghdadi.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid