Setelah setahun bermukim di Mesir, beliau mengambil kesempatan untuk mengikuti test kelulusan program doktoral khusus bagi pelajar asing (selain orang Mesir).

Setelah berhasil lulus ujian doktoral dari universitas Al Azhar, beliau mulai mengajar di Al Azhar Asy-Syarif , kepada para mahasiswa Al Azhar beliau mengajarkan kitab Jam’ul Jawami’ karya Imam Tajuddin As-Subki, talaqi kitab Jam’ul Jawami’ yang beliau sampaikan kepada para mahasiswa telah berhasil dikhatamkan sebayak dua kali dan untuk sekali khatam kitab tersebut mengahabiskan waktu selama empat tahun.

Selain mengajar ilmu ushul fiqh dengan kitab Jam’ul Jawami’ beliau juga mengajar talaqi kitab Sulam Al Wushul dan kitab lainnya. Disamping pelajaran ushul fiqh beliau juga mengisi pelajaran ilmu nahwu sharaf kepada para mahasiswa Al Azhar dengan mengajar talaqi kitab Syarah Al Fiyah Ibnu Malik karya Syekh Al Makudi bahkan beliau adalah orang pertama yang mengajar Al Fiyah Ibnu Malik dengan menggunakan kitab Syarah Imam Al Makudi di Al Azhar.

Dalam rangka mempermudah kelulusan para mahasiswa Al Azhar dalam menempuh ujian program doktroral, beliau membimbing dan mengajarkan kepada mereka ‘Ulum Al Imtihan sebagai pembekalan bagi para mahasiswa yang akan mengikuti ujian doktoral, ‘Ulum Al Imtihan yang beliau sajikan tersebut terdiri dari dua belas cabang ilmu yaitu: ilmu nahwu, ilmu sharaf, ilmu bayan, ilmu badi’, ilmu ma’ani, ilmu ushul fiqh, ilmu tafsir, ilmu hadist, ilmu tauhid, ilmu fiqh, ilmu mushtalah, dan ilmu manthiq.

Bersambung…

[Deden Sajidin]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid