Jakarta, Aktual.co — Pria bertubuh tegap berkulit langsat itu terlihat santai mengenakan baju batik warna krem kombinasi celana hitam yang senantiasa ramah dengan lawan bicaranya.
Sesekali senyum menghiasi bibir pria yang sisiran rambutnya model ke samping cukup rapi, memperlihatnya kerutan dahi sosok yang sudah banyak makan “asam-garam” dalam pelayanan birokrasi dan dunia politik.
Sosok Puspayoga, salah seorang putra terbaik Bali yang dipercaya sebagai “pembantu” presiden sekaligus meneruskan tradisi putra Pulau Dewata menjadi menteri, atau menteri yang kelima dari Bali.
Sebelumnya, tercatat empat putra Bali pernah dipercaya sebagai menteri, mulai dari Ida Bagus Sudjana (almarhum) sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada zaman pemerintah Soeharto, menyusul Ida Bagus Oka (almarhum) sebagai Menteri KB dan Kependudukan pada zaman pemerintahan orde baru.
Selain itu, Drs. I Gede Ardika sebagai Menteri Pariwisata pada zaman pemerintahan Presiden Megawati dan Jero Wacik sebagai Menteri Pariwisata dan Menteri ESDM pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Urus UMKM Sosok Puspayoga ketika menjabat sebagai Wali Kota Denpasar 2000–2008 memiliki keberhasilan dan pengalaman dalam mengurus koperasi dan usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Penasihat Relawan “Semeton” (saudara) Jokowi Bali Nyoman Sudiantara, Puspayoga memperjuangkan ekonomi kerakyatan, seperti UMKM, karena secara berkesinambungan selama delapan tahun (2000–2008) menjalankan program itu yang kemudian dilanjutkan lagi ketika menjabat Wakil Gubernur Bali (2008–2013).
Dengan berbagai upaya dan terobosan itu mampu menghidupkan pasar desa yang saat itu mati suri.
“Puspayoga sebagai orang atau pribadi yang peduli dengan orang kecil seperti pemberdayaan pasar. Pasar desa selama ini mati suri, beliau hidupkan kembali,” ucapnya.
Demikian pula, menurut Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar Dr. I Ketut Sumadi, sosok Puspayoga yang selama ini sangat dekat dengan rakyat kecil dapat lebih memperhatikan wadah koperasi dan UMKM dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Indonesia.
Banyak upaya dan terobosan yang bisa dilakukan dalam memajukan koperasi dan UMKM, antara lain meningkatkan jalinan kerja sama antara lembaga perkreditan desa (LPD) yang ada di masing-masing desa adat di Bali dengan koperasi dan UKM.
Selain itu, lebih mengintensifkan pengembangan koperasi dan UMKM di daerah perkotaan dan perdesaan di seluruh Nusantara, termasuk memadukan dengan usaha-usaha ekonomi kreatif dan kepariwisataan.
“Mantan Wali Kota Denpasar itu memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengembangkan usaha koperasi dan UKM,” ujar Ketut Sumadi.
Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Bidang Advokasi dan Hubungan Luar Negeri Raliansen Saragih mengungkapkan keyakinannya Menteri Koperasi dan UKM yang baru saja diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga adalah sosok yang prokoperasi.
Ia mengharapkan Puspayoga mampu memegang kendali perkoperasian dan UKM di Tanah Air serta mendorong pengembangannya. Hal terpenting, menurut dia, Puspayoga tidak terpaku pada upaya mengejar kuantitas atau jumlah koperasi.
Dekopin sendiri siap untuk bekerja sama dengan Menteri Koperasi dan UKM yang baru dalam upaya pemberdayaan tersebut.
Untuk itu, Puspayoga memiliki pekerjaan rumah utama untuk merampungkan Rancangan Undang-Undang Perkoperasian setelah UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu yang lalu.

Artikel ini ditulis oleh: