Kebetulan bulan Ramadhan masa itu melalui masa panas akibat sengatan terik matahari. Apalagi bagi pejalan kaki di atas padang pasir pada masa itu.

Ramadhan bermakna panas membakar juga didasarkan karena perut orang-orang yang berpuasa tengah terbakar pada bulan itu akibat menahan makan dan minum seharian.

Panas membakarnya bulan Ramadhan bisa juga berarti karena bulan Ramadhan memberikan energi untuk membakar dosa-dosa yang dilakukan manusia. (Mukhtarus Shihah: 265 dan Tartib Qamus Muhith: 390).

Dari latar belakang ini, bulan Ramadhan yang senantiasa hadir setiap tahun pada dasarnya adalah madrasah atau wahana untuk penggemblengan dan pemanasan diri agar manusia menjadi lebih baik di antara khalayak manusia (hubungan horizontal) dan baik pula dengan Sang Pencipta, Allah SWT (hubungan vertikal).

Selain itu, Ramadhan juga berarti “mengasah” karena masyarakat Jahiliyah pada bulan itu mengasah alat-alat perang (pedang, golok, dan sebagainya) untuk menghadapi perang pada bulan berikutnya.

Artikel ini ditulis oleh: