Saat itu, Rozi bersama dengan Kepala Dusun Toro Jaya Suryadi dan beberapa tokoh masyarakat meminta beberapa jurnalis lebih baik tidak memasuki perkampungan tersebut. Meski secara tegas tidak melarang, namun isyarat mereka dapat disimpulkan bahwa masuk ke Toro Jaya atau Kuala Renangan bukan pilihan bijak.

Masyarakat Membuka Diri Awal pekan pertama April 2018, kabar cukup mengejutkan terdengar dari Toro Jaya. Dusun Toro yang selama belasan tahun terkesan adem ayem dan luput dari pemberitaan, pada Senin (2/4) membara.

Laporan Polres Pelalawan menyebutkan terjadi aksi pembakaran sejumlah bangunan di Dusun Toro Jaya oleh masyarakat. Sedikitnya dua bangunan rata dengan tanah. Bangunan pertama adalah pos pengamanan yang disebut ampang-ampang, kemudian bangunan lainnya adalah sebuah rumah.

Laporan awal Polres Pelalawan menyebutkan aksi tersebut buntut dari praktik premanisme yang dilakukan sejumlah orang terhadap warga Toro Jaya. Buntut aksi itu, sejumlah tokoh masyarakat Dusun Toro Jaya yang resah dengan praktik premanisme kemudian membuka diri. Beberapa media memanfaatkan peluang itu untuk masuk ke perkampungan “terlarang” tersebut.

Informasi yang selama ini beredar bahwa Dusun Toro Jaya sudah berkembang sedemikian pesat, bahkan terdapat bus lintas provinsi lalu lalang masuk ke perkampungan zona merah itu, benar adanya.

Sedikitnya, terlihat tiga unit bus tujuan sejumlah kota di Sumatera Utara berada di Dusun Toro saat Antara menyambangi lokasi itu. Bahkan, di sana juga terdapat beberapa loket khusus penjualan tiket bus.

Toko-toko dengan beragam kebutuhan juga jelas terlihat di Dusun Toro Jaya. Mulai dari jasa fotokopi, kelontong, rumah makan hingga penjualan onderdil sepeda motor. Mungkin Toro Jaya lebih cocok disebut sebagai kota kecil, di dalam kawasan Taman Nasional.

Setiba di Toro Jaya medio pekan ini, ratusan warga sedang berkumpul di sebuah tanah lapang. Dibawah terik panas dan jalan berdebu tebal, masyarakat bermusyawarah yang dipimpin oleh Kepala Dusun Suryadi. Tenda seadanya cukup bagi mereka menyatukan suara, melawan premanisme.

Mereka membahas tentang praktik premanisme yang membelenggu selama empat bulan terakhir. Puluhan personel polisi tampak siaga di lokasi itu. Beberapa anggota polisi melengkapi diri dengan senjata api laras panjang.

Sejumlah warga di Dusun Toro Jaya mengatakan bahwa praktik premanisme sudah sangat meresahkan. Terdapat satu kelompok preman yang dipimpin oleh IG alias Iwan Tapung alias Iwan Cs yang kerap melakukan pungutan dan intimidasi kepada masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby