Jakarta, Aktual.com – Wadian Bawo dan Wadian Dadas Nulak Sampan Nguser Manyang Jala merupakan salah satu tarian khas kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah yang dipercaya masyarakat suku dayak daerah itu untuk pengobatan tradisional.
Suku Dayak yang ada di kabupaten ini sejak dulu kala dan hingga kini sebagian warga terutama di wilayah pedesaan masih melakukan ritual ini untuk pengobatan penyakit maupun ganggauan roh-roh jahat.
Ritual wadian yang penarinya pada umumnya itu para perempuan tersebut selalu diiringi dengan berbagai jenis bunyi musik dan tariannya sesuai dengan tingkat ritual yang dilaksanakan, kata Sudarmaji di Jakarta, Minggu.
“Kemudian, para wadian menari bersama sama dengan penuh kebersamaan menyatukan kekuatan,”kata koordinator sanggar seni Ranu Mareh Barsel, Rustamaji usai menampilkan tarian itu pada event Explore Exotica Of Central Kalimantan di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
Dalam tarian yang penuh dengan nuansa mistis tersebut para wadian yang menari untuk mengobati orang yang sakit itu pun memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dapat diberikan perlindungan dan Keselamatan.
“Sesudah itu baru para wadian Bawo yang didukung wadian Dadas memanggil Roh/ Jin dengan alat khusus (Salumpayang ) terbuat dari taring Binatang agar mau mengembalikan Perbuatan manusia yang disimpan ditempatnya,” ucap dia.
Tidak berselang lama lanjut dia, si Jin datang tidak mau menuruti apa yang dikehendaki para Wadian dan akhirnya terjadilah perkelahian yang sangat seru dan Jin mati.
“Kemudian, para wadian Bawo lari bersembunyi sangat jauh sekali membawa hasil rampasan dari jin tersebut,” kata dia.
Lalu wadian Dadas Ngelee Aji atau mengembalikan roh para Wadian agar kembali ke Jasadnya maka wadian Bawo pun sadar dan bangun untuk memberitahukan kepada kalayak ramai terkait hal itu.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby