Jakarta, Aktual.com — Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi masih menjajaki opsi terbaik untuk membebaskan sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang menjadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina.

“Penjajakan opsi terbaik masih terus dilakukan, dan sebagaimana yang saya sampaikan Selasa (29/3), keselamatan ABK menjadi acuan utama kita,” kata Retno, Kamis (31/3).

Selain itu, Menlu menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga ABK WNI dan mereka telah mengetahui posisi dan kondisi kesepuluh WNI tersebut.

Namun, dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut terkait posisi dan kondisi para WNI yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf.

Terkait informasi lebih lanjut mengenai posisi dan kondisi para ABK WNI yang menjadi sandera, Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan usai pernyataan pers Menlu RI bahwa kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia saat ini adalah sistem informasi satu pintu.

“Sehingga kami tidak bisa mengatakan lebih dari apa yang telah disampaikan oleh Ibu Menlu (Retno Marsudi),” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara