Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah sebesar 49 poin menjadi Rp14.619 dibanding sebelumnya Rp14.570 per dolar AS.

Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga mengatakan secara umum dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah di tengah masih adanya kekhawatiran investor terhadap krisis Turki, dan ketegangan dagang global.

“Berbagai faktor fundamental untuk apresiasi dolar AS masih tetap ada, ditambah ekspektasi kenaikan suku bunga AS tahun ini tetap tinggi, sehingga dolar AS cenderung terapresiasi,” katanya, Kamis (23/8).

Kendati demikian, lanjut dia, sentimen beli terhadap dolar AS dapat tertahan menyusul Presiden AS Donald Trump yang meningkatkan kritik terhadap bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

Ia menambahkan Bank Indonesia (BI) juga sudah meningkatkan suku bunga acuan guna menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah. Pada 14-15 Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid