Makassar, Aktual.com – Bupati Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Amran Mahmud, menggugah semangat para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayahnya untuk merambah pasar modern melalui pemenuhan legalitas produk.

Dalam sebuah diskusi yang digelar di Wajo pada Jumat, Bupati Amran memberikan dorongan kepada para pelaku usaha untuk mengoptimalkan potensi pasar swalayan dan minimarket.

“Saat ini pelaku UMKM sudah semakin inovatif, namun masih tetap ada kekurangannya. Salah satunya, masih cukup terbatas akses menembus pasar modern,” ujarnya saat memberi sambutan pada diskusi produk unggulan Sulsel.

Amran Mahmud menegaskan bahwa Dinas Koperasi dan UMKM terus memberikan pendampingan kepada pelaku usaha dalam pengembangan produk mereka.

Ia memandang pentingnya memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM dalam mengurus legalitas produk.

Melalui data yang dikumpulkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM, terungkap bahwa terdapat 10.200 UMKM dengan berbagai produk di Wajo.

“Harapan kami bagaimana potensi UMKM menjadi perhatian semua pihak agar ke depan produk-produk UMKM dapat terus ditingkatkan, baik dari sisi kualitas maupun dari segi kuantitas,” katanya.

Bupati Wajo mendorong produk-produk UMKM tidak hanya berdiam di tingkat lokal, tetapi juga berkesempatan menembus pasar nasional.

Dukungan teknologi informasi dan layanan pengiriman barang saat ini memungkinkan pemasaran produk sampai ke berbagai daerah.

“Produk cemilan, kue-kue tradisional, dan kerajinan adalah hasil kerja keras para pelaku UMKM Wajo yang seharusnya dapat ditemukan di pasar swalayan dan minimarket,” ungkapnya.

Amran Mahmud menjelaskan bahwa salah satu kunci utama untuk meraih pasar modern adalah dengan menjaga legalitas produk, termasuk izin BPOM dan sertifikat halal.

Dalam konteks ini, Bupati Amran juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang terus berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Wajo dalam mengembangkan UMKM.

“Sangat kami hargai penunjukan Kabupaten Wajo sebagai tuan rumah Expo Dekranasda Sulsel Kreatif Andalan 2023. Hal ini tentunya akan membuka peluang lebih luas bagi para pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk-produk unggulannya,” paparnya.

Kepala Dinas Perindustrian Sulawesi Selatan, Ahmadi Akil, dalam pembukaan kegiatan tersebut, menyampaikan komitmen Pemprov Sulsel dalam mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat.

Tujuannya adalah mendukung lahirnya karya-karya yang memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

“Ide-ide kreatif dari berbagai daerah di Sulsel menjadi sumber daya yang tak terbatas dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga Pemprov Sulsel merasa bertanggung jawab untuk terus mengembangkan dan melindungi potensi-potensi ekonomi,” kata Ahmadi Akil.

Dalam diskusi tersebut, narasumber dari berbagai instansi seperti Koordinator Pemetaan Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Erni Purnamasari, dan Sekretaris Satgas Produk Halal Kemenag Sulsel, Muhammad Nur, berbagi pandangan dengan peserta dari kalangan pelaku UMKM, OPD, dan unsur lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Firgi Erliansyah