Jakarta, Aktual.com – Deputi bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti menyoroti pentingnya transformasi ekonomi sebagai langkah kunci bagi Indonesia untuk naik tingkat menjadi negara dengan pendapatan tinggi (high income).
Dalam seminar daring yang diikuti di Jakarta pada Selasa, Amalia menyampaikan, “Untuk naik kelas dari negara berpendapatan rendah ke negara berpendapatan menengah atau dari menengah ke negara berpendapatan tinggi diperlukan transformasi ekonomi, transformasi ini dilakukan melalui industrialisasi.”
Dalam konteks ini, industrialisasi dianggap sebagai alat efektif untuk meningkatkan produktivitas ekonomi, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif pada peningkatan pertumbuhan potensial yang mampu mendorong pertumbuhan jangka panjang di Indonesia.
Amalia juga menggarisbawahi pentingnya industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Inklusif di sini merujuk pada aspek integrasi standar nasional Indonesia (SNI) dalam rantai produksi.
Dalam mengembangkan RPJPN, Amalia menyebut bahwa pihaknya tengah mengidentifikasi industri-industri prioritas yang akan menjadi fokus pembangunan di masa depan.
“Dalam RPJPN kita sudah menunjukkan bahwa salah satu industri prioritas adalah hilirisasi sumber daya alam (SDA), bukan hanya sumber daya mineral tapi juga mencakup berkelanjutan seperti industri berbasis perkebunan sawit hingga hilirisasi rumput laut, kakao, dan lainnya yang telah kami siapkan,” ujarnya.
Amalia juga menegaskan pentingnya pengembangan industri dasar sebagai pilar utama yang akan mendukung sektor industri lainnya, seperti industri kimia yang memainkan peran penting dalam menyediakan bahan baku untuk berbagai sektor industri.
Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menetapkan lima sasaran visi Indonesia Emas 2045 dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Visi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi semua pemangku kepentingan di Indonesia dalam mengarahkan pembangunan di masa mendatang.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Firgi Erliansyah