Jakarta, Aktual.com – Perairan Selat Malaka rawan bajak laut. Mirip seperti di Somalia. Begitu disampaikan Menhan Ryamizard Ryacudu.
“Sejak awal saya sampaikan Selat Malaka laut yang meghubungkan antar negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina itu seperti di Somalia. Tempat pembajakan,” kata dia, di Jakarta, Jumat (13/5).
Untuk mencegah itu, kata Ryamizard memang perlu patroli bersama di Selat Malaka dan perairan antar negara. Ryamizard mengaku sudah berkomunikasi dengan menteri pertahanan dari negara-negara tetangga untuk persoalan itu. “Kita sudah bertemu satu tahun sampai 2-3 kali,” ucap dia.
Untuk mekanismenya, dijelaskan dia, negara yang jadi tuan rumah akan memimpin. Misal jika masuk wilayah Serawak, maka Malaysia yang jadi komandan dan Indonesia jadi wakil. “Kalau dia (pasukan Malaysia) operasi balik ke sini, ya kita jadi komandannya. Dia menjadi wakil,” kata dia.
Pola kerjasama untuk patroli ini kata dia sudah berjalan selama 48 tahun dan perlu diteruskan. “Jangan sampai persahabatan ini menjadi rusak gara-gara kita tidak mentaati hukum negara lain,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: