Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/2). Rapat yang juga dihadiri perwakilan dari Kemenkumham dan Kemenlu itu membahas RUU tentang kerjasama pertahanan Indonesia-Jerman dan Indonesia-Tiongkok.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengapresiasi keseriusan Pemerintah Filipina dalam merespon kasus-kasus perompakan di wilayah laut.

“Kita patut bersyukur koordinasi itu berjalan dengan baik. Filipina sangat serius untuk menghadapi hal-hal yang kita hadapi juga seperti perompakan itu,” kata Menteri Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (29/6).

Keseriusan itu, kata dia, tampak dalam berbagai hal misalnya mengalokasikan waktu untuk menyelesaikan persoalan itu meskipun dalam keadaan libur nasional.

Selain itu, Filipina juga melakukan persiapan untuk melalukan serah terima sandera dari praktik penculikan atau penyanderaan.

“Lebih hebat lagi, kan persiapan serah terima di pihak mereka, tanggal 30 kan pergantian kabinet, tetapi mereka tetap mengikuti apa yang kita harapkan, apa yang kita maui,” katanya.

Terkait dengan tujuh sandera Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia, Menhan memastikan saat ini ketujuh orang tersebut sudah berada di suatu tempat yang telah dikepung 6.000-7.000 pasukan Filipina.

“Mereka sudah melaksanakan operasi, harapan kita agar sandera itu tetap selamat dan kita memonitor dulu,” ujar dia.

Ia mengatakan sampai saat ini pasukan TNI belum akan masuk ke wilayah tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang justru tidak diinginkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara