Jakarta, Aktual.com — Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengatakan akan mengunjungi kapal induk AS yang berada di Laut China Selatan, Jumat (15/4), suatu langkah yang membuat geram China yang semakin meningkatkan pengakuan wilayahnya di perairan tersebut.

China mengakui hampir seluruh wilayah perairan Laut China Selatan yang diyakini memiliki kandungan gas dan minyak dalam jumlah yang luar biasa banyaknya.

Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengakui beberapa bagian di perairan tersebut yaitu suatu kawasan yang selama ini menjadi jalur pelayaran dagang dengan nilai mencapai lima triliyun dolar AS per tahun.

Carter, pada penutupan latihan militer bersama antara AS dan Filipina dengan sandi “Balikatan”, mengatakan akan mengunjungi kapal induk USS John C.Stennis, setelah mengunjungi kapal induk lainnya di wilayah tersebut pada November.

“Dalam setiap Balikatan dan setiap pelayaran Stennis, dan pada setiap latihan banyak-pihak dan setiap kesepakatan pertahanan yang baru, kami meningkatkan jalinan dengan jaringan keamanan setempat,” kata Carter dalam pidato tertulis.

“Ini adalah jaringan perdamaian, prinsip dan luas, yang akan terus dipertahankan dan dirangkul oleh AS.” Meskipun bukannya tidak diperkirakan, kunjungan itu tetap menyulut ketegangan China yang menyebut AS memiliterisasi Laut China Selatan dan membahayakan keamanan.

AS sudah mengadakan patroli “kebebasan pelayaran” di kawasan tersebut, berlayar dalam batas 12 mil laut dari sekitar pulau-pulau sengketa dengan pengawasan China yang menegaskan batas pelayarannya.

Suatu rencana diumumkan di Manila pada Kamis untuk mempererat hubungan militer AS-Filipina termasuk mengadakan patroli bersama di Laut China Selatan, mencerminkan “mentalitas perang dingin”, menurut Kementerian Pertahanan Tiongkok yang bersumpah akan menentang segala bentuk pelanggaran kedaulatan negara.

Carter pada Kamis, mengatakan strategi AS adalah memelihara perdamaian dan penyelesaian hukum atas sengketa, bukan memprovokasi konflik dengan kekuatan dunia.

“Negara-negara yang tidak berhaluan ke sana atau tidak bergabung dengan hal-hal ini, akan berakhir dengan mengisolasi sendiri. ini pengucilan sendiri bukan oleh kami,” kata Carter.

Ratusan pasukan AS dan sejumlah pesawat militer ditempatkan sementara di Filipina dan pada Kamis mengungkapkan memulai penyelenggaraan latihan bersama i Laut China Selatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara