“Kebetulan Pindad memegang program pengembangan untuk medium tank, sementara dari Turki menunjuk FNSS,” kata Windhu.
Kementerian Pertahanan Turki menunjuk FNSS sebagai sebuah perusahaan yang berkompeten dalam menangani pembangunan tank tersebut. Berangkat dari hal tersebut, Pindad dan FNSS yang belum pernah membangun tank kombatan mulai membangun tank tersebut sesuai dengan spesifikasi teknis kebutuhan TNI dari Indonesia.
Pindad pernah membangun Tank Anoa, sementara FNSS pernah membangun “infanteri fighting falcon”. “Jadi mereka benar-benar membantu untuk sama-sama mengembangkan kendaraan tank ini,” ujar Windhu.
Pada tahun 2015, mulai berlangsung tahap desain, kemudian 2016 tahap engineering secara detail dengan memantapkan beberapa produksi, tahun 2017 sudah keluar tanknya, sehingga benar-benar 1,5 tahun dirancang dari nol bagaimana spesifikasinya bersama TNI dan dapat digunakan pada HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten pada 2017 lalu.
Pada Oktober 2018, tank sudah diuji coba dan mendapat sertifikat layak dari TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan RI.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid