” Jati diri Prajurit TNI sejati adalah jati diri prajurit sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara Nasional, dan tentara Profesional untuk selalu dapat dicerminkan dalam pola pikir dan pola tindaknya. Segera jabarkan Kebijakan ini menjadi konsep yang komprehensif untuk dapat direalisasikan menjadi kebijakan operasional pada tataran Strategis, Operasional dan Taktis,” ujarnya.
Tak hanya itu, terkait dengan tugas-tugas Sahli Menhan Bidang Politik. Semua memahami bahwa pertahanan sangat berkaitan erat dengan politik negara. Politik Tentara adalah Politik Negara yaitu bagaimana menjaga Keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar lagi.
“Demikian juga dengan keamanan nasional sangat dipengaruhi oleh suasana politik baik dalam maupun luar negeri. Demokrasi kita hanya satu yakni Demokrasi Pancasila. Tidak ada lagi Demokrasi Sektoral, Demokrasi Partai, Golongan, Demokrasi TNI dan Polisi. Sekali lagi hanya satu Demokrasi yaitu Demokrasi Pancasila,” ungkapnya.
Ryamizard menghimbau, Pejabat baru harus mampu mengantisipasi hal-hal politik yang berdampak pada penyelenggaraan pertahanan negara. Dengan demikian keberadaan Sahli Menhan Bidang Politik menjadi sangat signifikan dalam memantau serta menganalisa perkembangan politik tanah air maupun kawasan untuk kemudian dijadikan masukan bagi pimpinan Kemhan dalam merumuskan kebijakan pertahanan negara.
“Menghadapi hal itu, maka pengkajian atas tantangan tugas ke depan membutuhkan figur pejabat yang memiliki kemampuan komperhensif yang didukung oleh integritas yang tinggi khususnya bagi pejabat Staf Ahli Menhan,” ujar Menhan berpesan.
Kata Menhan, Kita terus berupaya untuk selalu mencari terobosan-terobosan baru, sehingga kita dapat melaksanakan program kerja Kemhan dengan berhasil. Berbagai pandangan dan wacana yang berkembang di publik dapat kita jadikan masukan dan pertimbangan.
Artikel ini ditulis oleh: