“Jadi kita cita-cita masuk tentara ini adalah untuk menjadi prajurit profesional. Tugas itu harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Ini masuk tentara sudah berangan-angan jadi apa. Waduh ini rusak, jadi bupati, gubernur atau menjadi kepala daerah. Kalau diberi jalan ya okelah, tapi jangan minta-minta. Minta-minta itu pengemis, kalau dikasih, Alhamdulilah,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Ia juga meminta agar seluruh Prajurit TNI untuk mengutamakan sikap rendah hati dan menjaga kewibawaannya untuk mengayomi masyarakat.

“Kalian ini pemimpin bukan mencari masalah tapi menyelesaikan masalah. Pemimpin itu harus pandai merasa, bukan merasa pandai. Merasa pandai itu sombong. Tentara enggak boleh gitu, tentara itu mengayomi dan menjaga persatuan bangsa,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Menhan juga mengatakan sebagai Prajurit TNI yang profesional harus menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi yang harus ditaati.

“Sebagai TNI yang profesional dan kepribadian maka kalian harus menjadikan hukum dan peraturan perundang-undangan sebagai panglima tertinggi yang harus ditaati dan dihormati,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid