Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan dalam pembukaan Rakornas Pertahanan Negara di Kemenhan, Jakarta, Kamis (3/12). Rakor yang diikuti sejumlah kementerian/lembaga, TNI, Polri, pemprov, industri pertahanan dan para pakar tersebut membahas kebijakan umum pertahanan negara 2015-2019 dan instansi vertikal Kemhan di daerah dalam kesadaran bela negara serta pengelolaan perbatasan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/15.

Jakarta, Aktual.com — Jakarta dan Bali disebut oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu sebagai target aksi teror.

“Jakarta dan Bali sudah dikenal dunia, begitu meledak jadi besar dampaknya. Kalau di Parung, orang tanya di mana Parung itu,” kata Menhan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/1).

Ia menyebutkan dirinya hadir ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk berbagi informasi terkait isu keamanan.

Ia menyebutkan upaya antisipasi terhadap aksi teror sudah dilakukan tetapi pelaku selalu memanfaatkan situasi.

“Bukan berarti kita tidak siap, kan susah, tapi kita apresiasi polisi karena bom tidak meledak di dalam gedung,” katanya.

Ketika ditanya apakah Istana Presiden menjadi target aksi teror, Menhan mengatakan satu-dua bulan lalu ada informasi rencana serangan ke Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia.

“Kita tidak bisa bilang ISIS dan segala macam, kita belum tahu. ke depan kita waspadai Bali,” katanya.

Ia menyebutkan tujuan aksi teror untuk menakut-nakuti masyarakat.

“Teror kan untuk membuat takut, kita harus hati-hati dan waspada,” kata Ryamizard.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara