Akan tetapi sambung Menhan, kalau saat ini generasi yang jauh lebih muda, yakni yang berusia dibawah 70 harusnya merasa malu karena kebanyakan yang lebih muda ini tidak lagi memikirkan negara, tetapi malah memikirkan diri sendiri.  “Ini sangat memalukan,” tegas Menhan.

Ryamizard masih ingat Pidato Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri yang menggetarkan hati tahun 2004 saat beliau berkunjung ke Papua yang menyatakan “seribu kali pejabat Gubernur di Papua diganti, Papua tetap disana, seribu kali pejabat daerah dan Bupati Papua diganti Papua tetap disana, tetapi satu kali TNI ditarik dari tanah Papua, besok Papua merdeka”.

“Ini merupakan refleksi dan pengakuan betapa pentingnya keberadaan TNI sebagai benang-benang perekat dan pemersatu bangsa,” kata Ryamizard.

Demi mengembalikan kesadaran inilah, tambah dia, keluarga besar TNI, para Purnawirawan, dan TNI aktif merasa sangat perlu untuk menyelenggarakan simposium yang sangat penting bagi TNI dan Negara.

“Kita berkehendak, apa yang dilakukan bapak-bapak Pendiri bangsa ini harus dapat diturunkan dan dialihkan melalui penyerahan tongkat estafet ke generasi TNI berikutnya,” katanya.

Nilai-Nilai, Jiwa dan Semangat 45 ini akan tetap relevan dan aktual dan harus terus kita pegang teguh dengan terus Menjaga keutuhan NKRI, dengan memegang teguh Pancasila; UUD 45; Sumpah Prajurit dan Sapta Marga, ucap Ryamizard.

Artikel ini ditulis oleh: