Dalam kesempatan itu, Menhan Ryamizard mengatakan sebagai aparat pertahanan dan keamanan negara, TNI perlu terus mengamati berbagai dinamika dan perkembangan situasi nasional dengan seksama di tahun politik ini.

“Karena apabila tidak kita waspadai bersama akan dapat mengimbas serta mempengaruhi stabilitas keamanan nasional kita. Jangan sampai Pemilu ini menjadi pesta demokrasi yang berdarah-darah,” tegasnya.

Hal itu, tambah Menhan Ryamizard, jelas menuntut agar TNI senantiasa mengedepankan profesionalisme dalam mengimplementasikan perannya sebagai bagian dari sistem kenegaraan.

“Dinamika politik yang sarat dengan kepentingan dan kecenderungan tarik-menarik antar elite politik harus dapat disikapi secara arif untuk menghindari keterjerumusan TNI pada situasi pelik. Oleh karena itu, TNI harus selalu menjaga netralitasnya dan selalu berpegang teguh pada prinsip untuk menempatkan kepentingan negara di atas segala kepentingan demi menjaga tetap kokohnya persatuan dan kesatuan,” demikian Ryamizard Ryacudu.

Artikel ini ditulis oleh: