“Saya sengaja menggunakan daun pisang sebagai pembungkus sate, agar cita rasa sate dan bumbu dapat menyatu sehingga memanjakan lidah konsumen,” katanya.

Sate yang sudah melegenda di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman itu bisa dikunjungi oleh masyarakat setiap hari mulai pukul 10.00 WIB pagi hingga 21.00 WIB

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid