Semarang, Aktual.com – Tri Setiono, pria asal desa Bojong Kabupaten Pekalongan yang meninggal dunia saat menunggu pesawat di lobi Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Juli lalu, mendapatkan santunan kematian dari Jasa Raharja sebesar Rp15 juta.

Santunan tersebut diserahkan kepada Kunaenah, sebagai ahli waris di bandara Semarang setempat, Selasa (4/10).

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani Priyo Jatmiko mengatakan, dari hasil pengamatan CCTV, mendiang diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.

“Saat kejadian, dia sempat jalan putar-putar bandara sebelum duduk dan tak sadarkan diri. Jadi itu murni akibat sakit jantung,” katanya saat mendampingi pemberian santunan.

Pihaknya pun mengajak seluruh karyawan dan awak media memanjatkan doa atas duka cita. Baginya, ajal tak bisa ditentukan oleh siapapun. “Dan pihak bandara berduka cita atas meninggalnya Pak Setiono yang masih berusia 26 tahun tersebut,” katanya.

Agar kejadian itu tak terulang kembali, ia menyarankan kepada tiap calon penumpang supaya rutin memeriksakan kesehatannya tiap minggu. Pasalnya, sakit jantung bisa menyerang semua usia seperti yang dialami almarhum.

“Kejadiannya tak hanya dialami di Bandara Ahmad Yani. Dalam penerbangan menuju NTB pun juga ditemukan seorang ibu yang meninggal dunia usai terduduk lemas,” jelasnya.

Kunaenah, istri mendiang tampak sumringah menerima santunan Rp15 juta. Almarhum suaminya meninggal dunia secara mendadak saat tengah duduk di lobi penumpang bandara dua bulan lalu.

Ia semula berniat naik Citilink tujuan Balikpapan pada sore hari. Tapi tubuhnya tiba-tiba ambruk hingga mengejutkan calon penumpang lainnya.

(Muhammad Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh: