Semarang, Aktual.com – Penggunaan air yang tercemar untuk kebutuhan sehari-hari ditengarai sebagai salah satu penyebab penyakit gagal ginjal di Indonesia.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, gagal ginjal berkaitan erat dengan akses sanitasi dan perilaku masyarakat yang tidak sehat yang berhubungan dengan air.
“Penyebabnya coba kami cari ternyata air yang tidak bersih di samping juga faktor lain, diabetes, hipertensi,” kata dia, di Semarang, Senin (30/5).
Misal, tutur dia, kebiasaan membuang air besar di sungai. “Buang air besarnya di sungai, air jadi kotor, air itu buat mandi buat nyuci, jadi penyakit, bisa sakit,” kata dia.
Diingatkan Nila, masyarakat harus sadar pentingnya akses sanitasi yang layak untuk salah satu langkah mencegah penyakit. Selain pemenuhan nutrisi, lingkungan bersih dan rumah sehat, serta pembiayaan.
Angka gagal ginjal di Indonesi diakuinya cukup tinggi, mencapai tiga juta orang. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bahkan mengeluarkan biaya sebesar Rp3,4 triliun untuk pengobatan gagal ginjal.
Dia menyebut tingginya biaya tersebut dikarenakan klaim cuci darah penderita gagal ginjal yang bisa mencapai Rp1 juta. Kata Nila, bantuan pembiayaan pengobatan tidak akan cukup untuk menurunkan angka penyakit melainkan juga harus ada langkah preventif.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara