Jakarta, Aktual.co — Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa Asean Inftastructure Investment Bank (AIIB) memiliki urgensi yang cukup besar bagi Indonesia. Urgensi tersebut karena adanya celah pada pembiayaan infrastruktur Asia, terutama emerging market.

“Kalau kita hitung dari Asian Development Bank, World Bank, atau pun lembaga pembiayaan lainnya pasti nggak akan sanggup menutupi,” ujar Bambang di kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat (31/10).

Bambang menjelaskan bahwa dengan kebutuhan Indonesia saat ini maka diperlukan institusi baru seperti AIIB. Hal ini agar dapat menurupi gap yang ada. Selain itu dengan AIIB diharapkan bukan hanya menjalankan project loan biasa.

“Dengan AIIB akan tersambung dengan proyek Public Private Partnership (PPP). Hal ini agar AIIB tidak hanya menjalankan project loan biasa, seperti pinjaman proyek atau hanya membuat jembatan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka