Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (kanan) dan CEO Freeport McMoran Richard Adkerson saat konferensi pers usai melakukan penandatangan Head of Agreement (HoA) dalam rangka pengambilalihan saham PT Freeport Indonesia Perjanjian awal berupa Head of Agreement (HoA) di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (12/7). Pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) merogoh kocek US$3,85 miliar atau setara Rp55 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar AS) untuk menggenggam 51 persen saham PT Freeport Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, AKtual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak para cedikiawan untuk ikut mencari solusi masalah pendidikan di Indonesia demi membangun manusia yang unggul.

Sri Mulyani saat berbicara di depan perantauan Indonesia pada Simposium Cendikia Kelas Dunia di Jakarta, Senin mengatakan negara berkewajiban untuk menyisihkan 20 persen dari APBN untuk pendidikan.

Meski begitu dia mengakui bahwa penggunaan anggaran tersebut masih belum dimanfaatkan secara efisien.

“Untuk itu saya harap para insan cendekia yang hadir dalam pertemuan ini menjadi pemikir, mencari solusi bagi Indonesia. Saat ini kita dihadapkan pada dunia yang terus bergerak secara cepat,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut Sri Mulyani juga mengungkapkan pentingnya kolaborasi antarilmuwan dalam dan luar negeri. Seorang individu, katanya, relatif lebih mudah untuk menjadi pintar.

Sedangkan untuk menghasilkan jutaan manusia jenius di suatu bangsa merupakan tantangan yang harus dipecahkan bersama-sama.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid