KTT G20 2015 Turki (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengajak negara-negara G20 untuk bersinergi dalam melaksanakan inisiatif pembangunan infrastrukturnya.

Hal tersebut dikatakan Ketua Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara dalam diskusi dengan wartawan di Jakarta, Jumat (22/4), terkait dengan hasil rangkaian kegiatan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada pertemuan musim semi Bank Dunia-Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington DC, AS, 12-18 April lalu.

“Indonesia menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak bisa dianggap hanya sebagai kepentingan suatu negara secara individual tetapi juga merupakan isu yang penting secara regional dan global,” katanya.

Oleh karena itu, Indonesia mengajak negara-negara G20 untuk bekerja sama dalam melaksanakan inisiatif pembangunan infrastrukturnya.

“Sehingga kerja sama tersebut akan diwujudkan dalam suatu bentuk ‘global infrastructure connectivity alliance’,” ucap Suahasil.

Ia menjelaskan dalam pertemuan negara-negara G20 terdapat pembahasan tentang investasi dan infrastruktur.

Terdapat tiga isu penting yang dibahas, antara lain mendorong peran bank-bank pembangunan multilateral untuk mendanai investasi di bidang infrastruktur.

Selain itu, katanya, peningkatan konektifitas infrastruktur secara global dan pendekatan alternatif pembiayaan lainnya dengan mengembangkan peranan sektor swasta dalam pembiayaan infrastruktur.

“Dalam hal ini, Indonesia sebagai ‘lead discussion’ untuk isu konektifitas menyampaikan bahwa isu ini sangat penting agar setiap lapisan masyarakat dapat menikmati hasil dari pembangunan ekonomi, melalui pembangunan infrastruktur sosial, seperti sekolah dan rumah sakit serta pembangunan fisik lainnya seperti pelabuhan dan tol,” ujarnya.

Di samping itu, konektifitas juga membantu setiap negara di dunia untuk mendapatkan akses informasi dan transparansi atas tata kelola yang baik.

“Sehingga pembangunan konektifitas juga akan mendorong peran swasta dalam pembangunan, tenaga kerja, dan perdagangan, dan pada akhirnya akan mengurangi ‘vulnerabilitas’,” ucap Suahasil.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan