Kondisi tersebut telah menyebabkan neraca perdagangan nasional pada Januari-April 2019 mengalami defisit sebesar 2,56 miliar dolar AS dan penerimaan pajak dari sektor pertambangan mengalami penurunan karena berkurangnya permintaan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengharapkan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2019 dapat mencapai 5,3 persen sesuai asumsi, meski saat ini terdapat berbagai tantangan eksternal.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, yang pada triwulan I-2019 tercatat mencapai 5,07 persen, Suahasil mengharapkan adanya perbaikan kinerja investasi, terutama setelah pulihnya kepercayaan pemilik modal usai penyelenggaraan pemilu.
“Harapannya investasi, melalui pemberian insentif, dan kepercayaan yang lebih baik kepada ekonomi setelah pemilu. Semoga juga ada perbaikan dari kondisi ekonomi global,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: