Jakarta, Aktual.co — Anjloknya nilai Rupiah selama dua hari terakhir mendapat perhatian dari Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, ada beberapa penyebab terhadap hal tersebut.
“Faktor eksternal dan internal menjadi kondisi fundamental. Fundamental eksternal karena menguatnya nilai Dolar AS dan The Fed yang akan menaikkan suu bunga acuannya pada 2015. Sedangkan fundamental internal adalah defisit transaksi berjalan (Current Defisit Account/CAD),” ujar Bambang di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (16/12).
Selain itu, menurut Bambang, ada fator-faktor ‘seasonal’ yang mempengaruhi anjloknya nilai Rupiah.
“Pertama, nilai Dolar AS yang menguat terhadap semua mata uang dunia. Kedua, dari domestik itu meningkatnya permintaan Dolar AS. Hal ini karena korporat memerlukan Dolar AS untuk bayar utang dan reposisi portofolio,” pungkasnya.
Untuk diketahui, nilai Rupiah siang ini mencapai Rp12.701, sebelumnya sempat menembus level Rp12.900. Kondisi Rupiah tersebut dinilai terparah pasca Agustus 1998 saat krisis moneter.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















