Jakarta, Aktual.co — Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mengatakan bahwa ada beberapa tantangan yang pasti akan dihadapi dalam prediksi ekonomi global di tahun 2016 mendatang.
“Yakni, ketidakpastian dan gejolak ekonomi global, keterbatasan kapasitas produksi di dalam negeri, terkait ketahanan pangan, dan isu sosial yang tidak bisa dilupakan yakni masalah masih adanya kesenjangan kesejahteraan yang cukup besar,” papar Bambang dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI, di Gedung DPR RI, Senin (8/6).
Menurut dia, dari asumsi prediksi ekonomi global terkat dengan kerangka APBN 2016, bila melihat petumbuhan terakhir ekonomi dunia yang dilakukan pada bulan April tahun ini, perekonomian dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,8 persen.
Tentunya, sambung dia, angka 3,8 persen ini kalau dibandingkan dengan prediksi 2015 dengan basis di bulan April itu 3,5 persen atau realisasi 2014 yang 3,4 persen.
“Artinya bila dibandingkan, posisi IMF terakhir adalah dalam ‘World Economy Outlook’ adalah bahwa 2016 akan lebih baik, dari dua tahun lalu,” ujarnya.
Namun disisi lain, kata Bambang, pola prediksi World Economy Outlook ini memberikan rasa optimisme dan pesimisme. Pasalnya, yang ditampilkan dalam World Economy Outlook 2016, sangat besar akan adanya revisi pertumbuhan pada periode estimasi yang berikutnya.
“Tapi tentunya, bagaimana pola prediksi World Economy Outlook ini pada tahun 2015. Ketika di Oktober 2014 perkiraan pertumbuhan 2015 adalah 3,8 persen. Tetapi kemudian Januari 2015 sebesar 3,5 persen turun, tiga bulan berikutnya April masih sama 3,5 persen.”

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang