Menurut Sri Mulyani, transaksi kini semakin individual. Kendati begitu, pendeteksian transaksi di dunia itu mudah dilakukan.

“Berhadapan dengan kasus ‘tax avoidance’, misalnya, dunia berkesempatan mencegah terjadinya ‘profit shifting’. Negara lain pun tidak rela. Digital ‘economy is going to be here, to stay’, bahkan ‘on growing’,” tuturnya.

Sri Mulyani mengingatkan bahwa fokus pemerintah tidak hanya soal pajak saja, tapi juga permasalahan yang dihadapi di masa depan, antara lain “super correction”, “money laundry”, “terrorism financing” dan sebagainya.

“Pemerintah tetap mendukung inovasi dan memberikan pelindungan terhadap sektor ekonomi digital,” tandasnya. Ia melanjutkan bahwa Indonesia memiliki empat unicorn.

Bisnis rintisan yang bernilai di atas satu miliar dolar AS atau sekitar Rp13,5 triliun, seperti Go-Kel Traveloka, Buka Lapak, dan Tokopedia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid