Jakarta, Aktual.com -Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah Indonesia mewaspadai dinamika kebijakan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang ketegangannya diperkirakan akan berlanjut dalam jangka waktu yang panjang.
“Indonesia perlu untuk mewaspadai bahwa terjadi dinamika yang tinggi antara negara-negara Barat dan RRC. Dan itu dampaknya menimbulkan ‘spillover’,” kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/7).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menyampaikan bahwa gejolak tersebut akan membuat beberapa indikator mengalami pergerakan dan bisa menimbulkan tekanan ke pertumbuhan ekonomi.
“Kita dihadapkan suasana global yang bergerak. Memang dampaknya dengan suku bunga (BI) naik, mungkin pertumbuhan ekonomi akan tertekan itu tidak bisa dihindari,” ucap Sri Mulyani.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa situasi dunia saat ini mengalami kondisi normal baru (new normal) di mana tingkat suku bunga meningkat, adanya ketidakpastian karena perang tarif, serta perubahan harga minyak.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid