Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan (Menkue) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pemerintah sependapat bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun 2017 harus dapat menunjukan sisi optimisme, namun di sisi lain juga harus berlandaskan pada perhitungan yang realistis demi menjaga kredibilitas fiskal.
“Meskipun pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2017 diproyeksi akan lebih baik dari 2016, namun pemerintah tetap mewaspadai adanya potensi risiko global yang masih akan dihadapi di tahun 2017. Potensi resiko global seperti harga komoditas yang rendah serta perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang diproyeksi masih akan berlanjut,” ujar Sri Mulyani saat menyampaikan jawaban pemerintah atas pandangan umum fraksi-fraksi DPR RI terhadap RAPBN 2018l7 dan Nota keuangan, dalam Sidang Paripurna, Senayan, Selasa (30/8).
Di tengah lingkungan global yang belum kondusif tersebut, sambung dia, pemerintah meyakini bahwa konsumsi dan investasi akan mampu menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di tahun 2017.
“Pemerintah juga akan terus memberikan dukungan kepada sektor industri melalui paket kebijakan ekonomi jilid I sampai dengan XIII dalam rangka memperbaiki iklim investasi dan iklim usaha,” papar mantan Direktur Bank Dunia tersebut.
Menurutnya, target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada RAPBN 2017 semakin realistis dan berkualitas. Diharapkan mampu menciptakan kesempatan kerja baru dan mengurangi kemiskinan.
Target pertumbuhan ekonomo sebesar 5,3 persen pada RAPBN 2017 selain dirancang agar semakin realistis, dan lebih berkualitas sekaligus juga akan diupayakan lebih bersifat inklusif, sehingga mampu menciptakan lebih banyak kesempatan kerja baru dan mengurangi kemiskinan,” tandas dia.
(Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka