Sedangkan, tambah Sri Mulyani, realisasi belanja negara meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp558,4 triliun atau 38,4 persen dari pagu serta transfer ke daerah dan dana desa Rp385,5 triliun atau 50,3 persen dari pagu.

Dari belanja pemerintah pusat, realisasi belanja Kementerian Lembaga tercatat telah mencapai Rp295,5 triliun atau 34,9 persen dari pagu dan belanja non Kementerian Lembaga sebesar Rp262,4 triliun atau 43,2 persen dari pagu.

“Penyerapan belanja Kementerian Lembaga semester I-2018 meningkat akibat kebijakan lelang dini, percepatan penyaluran bantuan sosial, pembayaran THR bagi PNS dan pelaksanaan pilkada serentak serta persiapan Asian Games,” ujar Sri Mulyani.

Secara keseluruhan, defisit anggaran yang mengecil hingga semester I-2018 ini didukung oleh surplus keseimbangan primer sebesar Rp10 triliun atau lebih baik dari periode 2015-2017 yang sebelumnya selalu tercatat negatif.

“Kinerja APBN dalam semester I-2018 ini sudah menunjukkan adanya peningkatan dan arah yang tepat, baik dari pencapaian ekonomi makro maupun postur APBN,” tambah Sri Mulyani

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid