“S&P selama lebih dari 5 tahun tidak melakukan ‘upgrade’ dari Indonesia. Sekarang melakukan ‘upgrade’ di dalam zona ‘investment grade’,” kata Sri Mulyani.

Menkeu menjelaskan bahwa dalam sejumlah kunjungan kerja ke luar negeri, Presiden menangkap adanya keinginan yang besar dari negara lain untuk investasi di Indonesia.

Sejumlah negara tersebut menyampaikan minatnya untuk investasi di Tanah Air yang dinilai memiliki pendapatan perkapita tingkat kelas menengah baik dan memiliki keseimbangan antara fondasi ekonomi makro baik fiskal, moneter maupun neraca pembayaran.

Selain itu upaya pembangunan sektor infrastruktur dan industri serta penyiapan SDM juga menjadi nilai positif bagi investor untuk masuk ke Indonesia.

“Itu semua cocok dengan apa yang mereka ingin lihat dan investasikan,” kata Menkeu.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan